Mulailah segala aktifitas kita dengan mengucapkan Basmalah, yakni Bi Ism Allah Al-Rahman Al Rahim. Dengan mengucapkan ucapan ini, kita bukan sekedar mengharapkan "berkah", tetapi juga menghayati maknanya, sehingga dapat melahirkan sikap dan karya yang positif.
Kata bi juga dikaitkan dengan
"kekuasan dan pertolongan", sehingga si pengucap menyadari bahwa
pekerjaan yang dilakukannya terlaksana atas kodrat
(kekuasaan) Allah. Ia memohon bantuan-Nya agar pekerjaannya dapat terselesaikan dengan baik dan sempurna. Dengan
permohonan itu, di dalam jiwa si pengucap tertanam rasa kelemahan di hadapan
Allah SWT. Namun, pada saat yang sama, tertanam pula kekuatan, rasa percaya
diri, dan optimisme karena ia merasa memperoleh bantuan dan kekuatan dan Allah
- sumber segala kekuatan. Apabila suatu pekerjaan di lakukan atas bantuan Allah maka pasti ia sempurna, indah, baik dan
benar karena sifat-sifat Allah "berbekas" pada pekerjaan tersebut.
Allah, yang dimohonkan bantuan-Nya itu, memiliki sifat-sifat yang
Mahasempurna. Ada dua sifat kesempurnaan yang ditekankan, yaitu Al-Rahmdn dan Al-Rahim.
Al-Rahmdn adalah curahan rahmat- Nya secara aktual yang diberikan di
dunia ini kepada alam raya, termasuk manusia (mukmin maupun kafir). Sedangkan Al-Rahim adalah curahan rahmat- Nya kepada mereka
yang beriman yang akan diberikan kelak di akhirat.
Kedua sifat tersebut - yang ditanamkan dan yang diusahakan untuk memenuhi
jiwa setiap pengucap basmalah agar seluruh
sikap dan perbuatannya diwarnai oleh curahan rahmat dan kasih sayang - bukan
hanya ditanamkan pada sesama mukmin atau sesama manusia, tetapi juga pada
binatang, tumbuh- tumbuhan, bahkan juga pada makhluk-makhluk tak bernyawa
sekalipun
Ucapkanlah basmalah pada saat Anda mulai
menulis, niscaya tulisan dan apa yang Anda tulis akan menjadi indah dan benar.
Kasih sayang akan tercurah pada pena dan kertas, sehingga Anda tidak
menyia-nyiakannya. Ucapkanlah basmalah pada
saat Anda memakai pakaian, berjalan, menyembelih binatang,
bekerja, berbaring, dan sebagainya, agar kasih sayang tercurah
kepada Anda, dan Anda pun mampu mencurahkannya kepada yang lain.
Salah dan keliru - jika enggan berkata berdosa - orang yang beranggapan
bahwa "empat tambah empat sama dengan delapan, baik dengan basmalah atau tidak". Salah dan keliru
anggapan ini, karena dengan basmalah, paling
tidak jumlah tersebut diucapkan dan dipaparkan dengan indah dan baik.
Sementara bila tanpa basmalah, tidak
mustahil jumlahnya dalam catatan delapan tetapi dalam kenyataan hanya tujuh, yang satu tercecer mungkin ke saku yang enggan mengucapkannya.
Mahabenar dan Mahaindah petunjuk Allah serta Rasul-Nya.
dari buku Lentera Hati : M. QURAISH SHIHAB
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon